Sabtu, 30 Desember 2017

Audit S.I Tentang Pembobolan ATM

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM merupakan mesin yang biasa ditemui sehari-hari ditempat umum yang disediakan oleh pihak Bank untuk memberikan kemudahan kepada nasabah agar bisa melakukan transaksi tanpa harus datang ke Bank tersebut. Umumnya ATM digunakan untuk melakukan transaksi penarikan uang secara tunai, sehingga setiap mesin ATM bisa dipastikan memiliki simpanan uang kas dalam jumlah besar, disisi lain ada juga mesin ATM yang hanya ditujukan untuk transaksi non-tunai.

Pada dasarnya ATM adalah mesin komputer seperti kebanyakan PC pada umumnya yang hampir sebagian besar menggunakan sistem operasi Windows dengan tampilan fisik yang sangat berbeda karena disesuaikan dengan fungsinya. Nasabah yang ingin bertransaksi di ATM harus memiliki minimal 2 autentikasi (two factor authentication) yaitu kartu Debit dan PIN, transaksi yang direquest nasabah akan ditransfer ke sistem pusat bank (core banking) yang menyimpan data seluruh nasabah dari bank tersebut, kemudian pusat bank akan memberikan respon setelah request diproses.

Mesin ATM sebetulnya sudah di desain sedemikian untuk menjaga keamanan transaksi ataupun uang yang tersimpan dimesin tersebut. Namun, kejahatan pada mesin ATM masih terus terjadi dari waktu ke waktu. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena tidak ada sistem yang 100% aman dari serangan hacker, berbagai serangan bisa dilakukan dengan memanfaatkan celah keamanan dari sisi hardware ataupun software seperti beberapa kasus berikut :

1. Fake Processing Center adalah mekanisme pembobolan ATM dengan memutuskan koneksi kabel di ATM yang digunakan untuk berkomunikasi ke pusat bank dan mengkoneksikannya ke pusat bank palsu (biasanya mini komputer yang digunakan karena fleksibel). Hacker kemudian bisa menggunakan kartu debit dan pin palsu untuk membypass proses autentikasi sebelum melakukan transaksi penarikan uang tunai

2. Black Box Attack adalah mekanisme yang membutuhkan akses fisik ke dalam mesin ATM dengan mengkoneksikan ATM dengan komputer yang disebut blackbox (berupa mini komputer) yang bisa melakukan kontrol terhadap mesin ATM. Blackbox tersebut bisa juga memiliki konektivitas wireless sehingga setelahnya bisa dikontrol oleh hacker tanpa ada sentuhan fisik.

3. Malware Attack merupakan mekanisme yang memanfaatkan konektivitas jaringan untuk menyebarkan malware ke mesin ATM sehingga tidak membutuhkan sentuhan fisik. Dalam metode ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis mekanisme, setiap mekanisme memanfaatkan celah dari sistem yang berbeda-beda. Salah satu mekanisme yang cukup sulit ditanggulangi saat ini adalah fileless malware, sesuai namanya fileless malware adalah malware yang tidak berbentuk file dan menginfeksi komputer dalam konteksi ini ATM melalui memory sehingga akan sulit diaudit karena malware akan hilang setelah mesin ATM di restart. Terlebih lagi proteksi seperti scanning antivirus, forensic software, emulation file tidak bisa digunakan karena malware tidak disimpan didalam disk sehingga tidak ada file yang bisa dianalisa.

Selain metode yang sudah disebutkan masih ada lagi metode lain yang memungkinkan untuk melakukan pembobolan ATM. Untuk itu, perlu dilakukan audit secara tepat agar bisa ditentukan sistem keamanan yang efektif dan efisien terhadap serangan tersebut, diantaranya :

1. Komunikasi sistem pusat bank dan ATM, harus dipastikan komunikasi antara keduanya harus menggunakan autentikasi baik request dari ATM ke sistem pusat bank ataupun sebaliknya

2. Segmentasi jaringan perlu dilakukan untuk menentukan level keamanan jaringan yang diperlukan antara mesin ATM dengan jaringan di Kantor Pusat atau Data Center tempat sistem pusat bank berada.

3. Evaluasi sistem pusat bank dan aplikasi di ATM untuk memastikan bahwa keduanya selalu di patch secara berkala untuk menghindari bugs atau vulnerability yang bisa dimanfaatkan hacker

4. Memastikan fungsi monitoring di ATM seperti CCTV selalu bekerja secara realtime agar bisa dilakukan audit jika ada pembobolan secara fisik

5. Keamanan fisik ATM seperti akses ke dalam mesin hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang terdaftar

6. Penempatan lokasi ATM yang sebaiknya ditempatkan pada lokasi-lokasi yang sebisa mungkin tertutup dan memiliki petugas keamanan

Referensi :

https://www.kaspersky.com/blog/4-ways-to-hack-atm/13126/
https://thehackernews.com/2017/04/atm-fileless-malware.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar