Putus Sekolah
Cita-cita hanyalah cita-cita
Perjuangan menggapai asa
Kini sudah tak tersisa
Hancur semua..
Kenapa ?
Kenapa harus aku yang disini ?
Tiada lagi ilmu ku gali
Masa depan tak ku miliki
Aku tak tahu harus kemana lagi
Wahai teman seperjuangan
Teruslah melangkah kedepan
Disaat kau capai tujuan
Bantulah mereka yang membutuhkan
Karya : Ilham Syuhada
Rabu, 26 November 2014
Kamis, 20 November 2014
KESENJANGAN SOSIAL
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan
sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat
mencolok. Mengapa demikian, karena di dalam suatu masyarakat tersebut timbul
adanya sikap individualisme yang tinggi, sehingga pihak yang memiliki kelebihan
ini tidak memperdulikan keadaan yang dialami oleh pihak yang mengalami
kekurangan. Karena hanya memikirkan dirinya sendiri dan kurang memperdulikan
keadaan orang lain di lingkungan sekitarnya.
Pada tanggal 15 November 2014
saya berkesempatan menemui salah seorang warga didaerah Pondok Cina yang
bernama Pak Baharudin. Bapak Baharudin yang biasa disapa Pak Udin berprofesi
sebagai penjaga pintu kereta selama kurang lebih 8 tahun di daerah tersebut
bersama dengan seorang rekannya. Beliau tinggal di sebuah kontrakan dekat
dengan pintu kereta tersebut bersama dengan ketiga orang anaknya, dengan
pendapatan yang tidak menentu setiap harinya. Meskipun demikian beliau tetap
bersyukur atas pekerjaannya saat ini.
Sebelum menjadi penjaga pintu
kereta, Pak Udin pernah menjadi buruh pabrik di industri makanan kecil, daerah
Jakarta dan kemudian di PHK pada tahun 1998. Setelah itu beliau sempat
berprofesi sebagai pedagang asongan sebelum akhirnya menjadi penjaga pintu
kereta.
Di usianya yang sudah mencapai 68
tahun, beliau masih bersusah payah untuk mencari rezeki bagi keluarganya, hal
tersebut sangat kontras dengan para orang tua lainnya yang pada usia lanjut
sudah beristirahat bersama anak cucunya.
Kesejahteraan masyarakat usia
lanjut harus kita perhatikan bersama baik dari masyarakat maupun pemerintah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk masalah ini adalah solusi jangka pendek
seperti memberikan bantuan dana kepada mereka setiap bulan untuk memenuhi
kebutuhan pokok dan solusi jangka panjang seperti memberikian edukasi wirausaha
kepada masyarakat usia produktif agar di usia lanjut mereka masih mempunyai
sumber pendapatan.
Minggu, 16 November 2014
ILMU SOSIAL DASAR
Pengertian
Untuk menjawab berbagai tantangan
dan persoalan dalam kehidupan lahirlah
berbagai cabang ilmu pengetahuan.Berdasarkan
sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka
ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
a. Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi
Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan
lain-lain.
b. Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari
Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi
dan lain-lain.
c. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi Bahasa,
Agama, Kesusastraan, Kesenian dan
lain-lain.
Mengikuti pembagian ilmu
pengetahuan seperti tersebut di atas, maka Ilmu
Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Ilmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat
Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan
ilmu-ilmu sosial seperti sejarah,
ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu
Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin
ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak
mungkin dipadukan.
Ilmu
Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial
Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga is tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai
mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu
Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan
pendidikan/pengajaran yang di Indonesia
diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji
gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam
menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya
Tujuan
Sebagai salah satu dari Mata
Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar
:
a.
Memahami dan
menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b.
Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
c.
Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d.
Memahami
jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka
penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Persamaan
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai
persamaan dan perbedaan.
Adapun persamaan antara keduanya
adalah:
a.
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b.
Keduanya
bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c.
Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Perbedaan
Adapun perbedaan antara keduanya
adalah:
a.
Ilmu Sosial
Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b.
Ilmu Sosial
Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata
pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c.
Ilmu Sosial
Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada
pembentukan pengetahuan dan
ketrampilan intelektual.
MASALAH KEPENDUDUKAN
MASALAH KEPENDUDUKAN
Edisi :
16 September 2014
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan,
kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Di Indonesia sendiri masih banyak persoalan kependudukan
yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah salah satunya adalah laju
pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, yang memperlihatkan laju
pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia tetap tinggi untuk masa mendatang.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan
kualitas SDM yang memadai. Karena selama program dan mahalnya uang pendidikan
belum bisa diatasi pemerintah, masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dari
negara lain. Meskipun demikian, masih banyak para orang tua di daerah yang
belum memprioritaskan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak mereka.
Program KB (Keluarga Berencana) yang digadang-gadang dapat
menekan laju pertumbuhan penduduk sampai saat ini belum dapat berfungsi secara
efektif. Realitasnya, menurut SDKI 2012 persepsi anak ideal justru meningkat,
dari 2,6 pada SDKI 2007 menjadi 2,8 pada SDKI 2012.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
dan tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang cukup hanya akan menimbulkan
masalah kriminalitas. Di sisi pendidikan, kebijakan-kebijakan pemerintah
seperti subsidi untuk pendidikan akan meningkat tajam. Masalah semakin
bertambah ketika lahan untuk pemukiman tidak cukup lagi untuk menampung
banyaknya penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, penduduk pun mengubah lahan
pertanian atau hutan menjadi areal pemukiman baru. Masalah tidak sampai di situ
saja. Membuka lahan pertanian atau hutan menjadi lahan pertanian justrus
menimbulkan masalah lingkungan. Lahan pertanian atau hutan yang di sulap
menjadi areal pemukiman mengakibatkan hilangnya daerah resapan air.
Seperti kita ketahui, saat ini
program KB tidak terpusat karena diserahkan kepada masing-masing daerah. Ada kemungkinan
hal ini menjadi pemicu program KB tidak berjalan maksimal terlebih banyak PLKB
(Petugas Lapangan Keluarga Berenca) yang saat ini dipindah tugaskan. Oleh
karena itu ada baiknya jika pemerintahan Jokowi-JK membentuk Kementrian
Kependudukan agar para walikota maupun bupati tidak mengukur keberhasilan
pembangunan dari pencapaian fisik.
ULASAN FILM SOSIAL
Denias, Senandung Diatas Awan
Film ini diangkat dari kisah
nyata yang mengisahkan seorang anak Papua bernama Denias (diperankan Albert
Fakdawer) di suku pedalaman tepatnya di Arwanop, Ia berjuang keras untuk
mendapatkan pendidikan yang layak. Denias memulai perjalanan hidupnya dengan
bersekolah di sekolah darurat sekitar daerah tempat tinggalnya yang jauh dari
kesan layak. Ia dikenal sebagai anak yang berbakti, pandai dan berobsesi. Dukungan untuk bersekolah selalu datang dari
Ibu dan Pak Gurunya di sekolah. Selain itu Ia juga memiliki seorang teman yang
sering berbuat tidak baik kepadanya, yaitu Noel Seorang anak kepala suku
dikampungnya yang cukup dihormati.
Semangat Denias diuji ketika Sang
Ibu meninggal dan Pak Guru kembali ke tanah Jawa karena istrinya yang sakit
keras. Semenjak saat itu Denias selalu dibayangi kesedihan, namun Maleo (Ari
Sihasale) mengingatkan semangat yang selalu dikobarkan Sang Guru dan orang
tuanya untuk terus bersekolah dan memotivasi Denias untuk bersekolah di kota,
meskipun akhirnya Maleo sebagai tentara juga pergi karena dipindah tugaskan.
Kemudian Denias memutuskan untuk
pergi dari kampungnya menuju kota Tembagapura, dibalik gunung. Disana Ia
kembali merajut asa untuk melanjutkan sekolahnnya dan dipertemukan dengan teman
seperjuangannya Enos. Ketika itu, sekolah megah yang memang ditujukan untuk
kalangan tertentu menjadi tujuannya, hingga suatu ketika Denias yang sedang melihat
para siswa belajar dipertemukan dengan seorang Guru yang bernama Ibu Gembala
(Marcella Zalianty). Melihat perjuangan Denias untuk melanjutkan sekolah
membuat perasaan Sang Guru terketuk untuk membantu. Ibu Gembala pun berusaha
meminta bantuan kepada pihak sekolah dan berdiskusi dengan staf Guru lainnya.
Setelah melalui proses panjang, usaha yang dilakukan Sang Guru dan Denias pun
membuahkan hasil, Denias akhirnya berhasil melanjutkan sekolah di kota
Tembagapura.
KOMENTAR
Dari film tersebut menurut saya
ada aspek sosial yang bisa kita kritisi, masih banyak daerah-daerah pedalaman
di Indonesia yang memang belum tersentuh pembangunan, sebagai contoh di film
Denias kurangnya fasilitas pendidikan yang layak di Papua. Selain di Papua
sendiri, masalah tersebut sebetulnya juga masih banyak ditemui di daerah
perbatasan. Tentu hal ini masih menjadi perdebatan apakah memang pemerintah
tidak memprioritaskan mereka atau hal
tersebut memang masih diluar kapasitas pemerintah untuk saat ini. Karena sedari
Indonesia merdeka Papua atau Indonesia timur seakan menjadi anak tiri
dibandingkan dengan daerah lain, jika dilihat dari kemajuan pembangunannya.
Melihat kebelakang, memang sudah
bukan cerita baru bahwa Papua atau Pulau Cendrawasih memiliki begitu besar
sumber daya alam dan hal tersebut justru berbanding terbalik dengan taraf hidup
masyarakatnya, di daerah pedalaman khususnya. Sumber daya alam yang luas tidak
diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang ada. Mirisnya, justru banyak
pihak asing yang mengeruk kekayaan alam Papua.
Masukan dari penulis, sudah
sepatutnya pemerintah memikirkan dan bertindak nyata untuk solusi jangka
panjang Papua, yaitu dengan meningkatkan pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan secara cepat, baik dari fasilitas maupun tenaga pengajarnya. Dengan
demikian diharapkan 10-15 tahun kemudian terlahir banyak tenaga ahli dari putra
putri Papua yang dapat mengolah tanah Papua dengan bijak.
ILMU SOSIAL DASAR
Dalam peguruan tinggi mahasiswa
dituntut untuk memiliki kemampuan akademis, profesi dan kepribadian. Dengan
kemampuan akademis dan profesi para mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi
individu-individu yang ahli dan terampil dalam satu bidang keahlian tertentu.
Sedangkan kemampuan kepribadian membimbing para mahasiswa menjadi warga negara
yang baik dan meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar baik secara
alamiah, sosial dan budaya.
Ilmu Sosial Dasar (Selanjutnya
disingkat ISD) sendiri merupakan pengetahuan yang diperuntukan untuk
meningkatkan kemampuan kepribadian. ISD sendiri bukan merupakan gabungan dari
beberapa ilmu sosial ataupun disiplin ilmu tersendiri.
ISD memfokuskan setiap individu dapat
mengerti dan peka terhadap berbagai masalah dan kenyataan yang terjadi dalam
masyarakat. Dengan memanfaatkan wawasan ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi,
geografi dan lainnya, diharapkan setiap individu juga dapat memberikan solusi
yang kreatif dan tanggapan terhadap masalah sosial yang terjadi.
Tujuan dari mata kuliah ISD adalah demi
membentuk kepribadian para mahasiswa agar meningkatkan wawasan sosial yang luas
dan ikut berperan aktif dalam memahami dan memberikan solusi terhadap masalah
sosial.
Langganan:
Postingan (Atom)