MASALAH KEPENDUDUKAN
Edisi :
16 September 2014
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan,
kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Di Indonesia sendiri masih banyak persoalan kependudukan
yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah salah satunya adalah laju
pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, yang memperlihatkan laju
pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia tetap tinggi untuk masa mendatang.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan
kualitas SDM yang memadai. Karena selama program dan mahalnya uang pendidikan
belum bisa diatasi pemerintah, masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dari
negara lain. Meskipun demikian, masih banyak para orang tua di daerah yang
belum memprioritaskan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak mereka.
Program KB (Keluarga Berencana) yang digadang-gadang dapat
menekan laju pertumbuhan penduduk sampai saat ini belum dapat berfungsi secara
efektif. Realitasnya, menurut SDKI 2012 persepsi anak ideal justru meningkat,
dari 2,6 pada SDKI 2007 menjadi 2,8 pada SDKI 2012.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
dan tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang cukup hanya akan menimbulkan
masalah kriminalitas. Di sisi pendidikan, kebijakan-kebijakan pemerintah
seperti subsidi untuk pendidikan akan meningkat tajam. Masalah semakin
bertambah ketika lahan untuk pemukiman tidak cukup lagi untuk menampung
banyaknya penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, penduduk pun mengubah lahan
pertanian atau hutan menjadi areal pemukiman baru. Masalah tidak sampai di situ
saja. Membuka lahan pertanian atau hutan menjadi lahan pertanian justrus
menimbulkan masalah lingkungan. Lahan pertanian atau hutan yang di sulap
menjadi areal pemukiman mengakibatkan hilangnya daerah resapan air.
Seperti kita ketahui, saat ini
program KB tidak terpusat karena diserahkan kepada masing-masing daerah. Ada kemungkinan
hal ini menjadi pemicu program KB tidak berjalan maksimal terlebih banyak PLKB
(Petugas Lapangan Keluarga Berenca) yang saat ini dipindah tugaskan. Oleh
karena itu ada baiknya jika pemerintahan Jokowi-JK membentuk Kementrian
Kependudukan agar para walikota maupun bupati tidak mengukur keberhasilan
pembangunan dari pencapaian fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar