Minggu, 09 November 2014

FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah individu dalam sebuat populasi masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Istilah Pertumbuhan penduduk juga bisa disejajarkan dengan istilah demografi. Pertumbuhan penduduk di Indonesia selalu menjadi problematika yang mendasar dalam lowongan kerja, tingkat criminal, kemiskinan dan pemenuhan pangan. Jika pertumbuhan penduduk di Indonesia tidak terkontrol, lambat atau cepat Indonesia akan menghadapi masalah yang besar, contohnya di Indonesia akan lebih banyak kurangnya kualitas pendidikan yang merata, APBN yang terus membengkak, jumlah pengangguran meningkat dan lain-lain. Hal ini tentu akan berimbas tingginya kejadian kriminal di indonesia.
Pertumbuhan penduduk dalam suatu negara sangat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi).

Kelahiran 

Kelahiran adalah salah satu faktor pertumbuhan penduduk, setiap kelahiran individu akan menambah jumlah penduduk pada suatu wilayah. Setiap kelahiran merupakan suatu anugrah dari Sang Pencipta yang harus disyukuri, karena mereka akan menjadi generasi penerus dari generasi saat ini. Namun kesiapan masyarakat dan pemerintah untuk memberikan kesejahteraan pada generasi penerus tersebut harus diperhatikan. Misalnya anak yang tinggal di keluarga miskin sangat terancam kondisi kesehatannya akibat buruknya kondisi lingkungan tempat tinggal dan ketidakmampuan keluarga untuk mengakses sarana kesehatan jika anak mengalami sakit. Hal yang sama juga dialami ibu hamil dari keluarga miskin. Buruknya gizi yang diperoleh semasa kehamilan memperbesar resiko bayi yang dilahirkan tidak lahir normal maupun ancaman kematian ibu saat persalinan. Maka dari itu infant mortality rate (tingkat kematian bayi) dan maternal mortality rate (tingkat kematian ibu) di golongan keluarga miskin cukup besar.
Adapun hal yang perlu dilakukan jika pertambahan penduduk melalui kelahiran terlampau pesat, yaitu melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran dan menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi dan berimbas pada kepadatan penduduk yang berlebihan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk, yaitu penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk pada suatu wilayah dengan program transmigrasi dan meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.

Kematian

Sedangkan lawan dari kelahiran, kematian atau Mortalitas merupakan satu dari tiga faktor pertumbuhan penduduk karena kematian atau moralitas dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk, tingkat kematian bisa disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, serta kemiskinan. Tingkat kelahiran yang tinggi bisa juga menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada ibu hamil/melahirkan dan anak yang dilahirkan jika tidak diimbangi kesiapan masyarakatnya baik dari sisi fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesman, klinik dan lain-lain), pemukiman yang layak, perbaikan gizi dan lainnya. Tingkat kematian merupakan indikator baik atau buruknya layanan kesehatan di suatu negara. Tingkat kematian penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia, masih didominasi golongan penduduk miskin. Selain itu, tingkat kematian dan angka harapan hidup disuatu negara bisa menjadi tolak ukur maju tidaknya negara tersebut.

Migrasi

Migrasi adalah adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain. Berikut penjelasan untuk macam-macam migrasi :

Migrasi Internasional adalah  perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :

Imigrasi: Masuknya penduduk ke suatu Negara

Emigrasi: Keluarnya penduduk ke negara lain

Remigrasi: Kembalinya Penduduk ke Negara

Migrasi Nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi ini dibagi menjadi empat macam, yaitu:

Urbanisasi: Perpindahan penduduk Dari Desa ke Kota

Transmigrasi: Perpindahan penduduk Dari Pulau ke Pulau

Ruralisasi: Perpindahan penduduk Dari Kota ke Desa

Evakuasi: Perpindahan penduduk Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman, biasanya terjadi kerena bencana alam, peperangan, dll.

Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi diantaranya :

Faktor ekonomi, karena rendahnya tingkat ekonomi didaerah asal sehingga masyarakat pindah ketempat yang memiliki tingkat ekonomi lebih baik dan peluang perbaikan ekonomi lebih baik

Faktor bencana alam, dikarenakan adanya bencana alam didaerah asal seperti banjir, longsor, gempa bumi dan lainnya yang menyebabkan daerah tersebut menjadi tidak layak huni.

Faktor keamanan, dimana daerah asal sudah tidak menjajikan keamanan bagi masyarakat setempat karena konflik antar kelompok, peperangan, premanisme dan lainnya.

Faktor kepentingan pembangunan, biasanya migrasi ini terjadi diakibatkan pembangunan bendungan, PLTN, jalan tol dan sebagainya yang memaksa warga untuk pindah ke daerah lain

Faktor pendidikan/pekerjaan, migrasi ini biasanya terjadi pada masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ditempat lain atau dimutasi oleh pihak perusahaan untuk bekerja dicabang lain
Setiap migrasi penduduk, masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang dampak migrasi:

Dampak Positif Imigrasi
Meningkatnya investasi modal asing untuk percepatan pembangunan
Menambah rasa solidaritas antarbangsa
Memenuhi kekurangan tenaga ahli seperti dokter, peneliti, pakar IT dan lainnya

Dampak Negatif Imigrasi
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

Dampak Positif Emigrasi
Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain

Dampak Negatif Emigrasi
Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

Dampak Positif Transmigrasi
Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

Dampak Negatif Transmigrasi
Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.

Dampak Positif Urbanisasi
Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
Mengurangi jumlah pengangguran di desa
Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
Perekonomian di kota semakin berkembang

Dampak Negatif Urbanisasi
Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
Produktivitas pertanian di desa menurun
Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
Meningkatnya pengangguran di kota
Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar