Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan
sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat
mencolok. Mengapa demikian, karena di dalam suatu masyarakat tersebut timbul
adanya sikap individualisme yang tinggi, sehingga pihak yang memiliki kelebihan
ini tidak memperdulikan keadaan yang dialami oleh pihak yang mengalami
kekurangan. Karena hanya memikirkan dirinya sendiri dan kurang memperdulikan
keadaan orang lain di lingkungan sekitarnya.
Pada tanggal 15 November 2014
saya berkesempatan menemui salah seorang warga didaerah Pondok Cina yang
bernama Pak Baharudin. Bapak Baharudin yang biasa disapa Pak Udin berprofesi
sebagai penjaga pintu kereta selama kurang lebih 8 tahun di daerah tersebut
bersama dengan seorang rekannya. Beliau tinggal di sebuah kontrakan dekat
dengan pintu kereta tersebut bersama dengan ketiga orang anaknya, dengan
pendapatan yang tidak menentu setiap harinya. Meskipun demikian beliau tetap
bersyukur atas pekerjaannya saat ini.
Sebelum menjadi penjaga pintu
kereta, Pak Udin pernah menjadi buruh pabrik di industri makanan kecil, daerah
Jakarta dan kemudian di PHK pada tahun 1998. Setelah itu beliau sempat
berprofesi sebagai pedagang asongan sebelum akhirnya menjadi penjaga pintu
kereta.
Di usianya yang sudah mencapai 68
tahun, beliau masih bersusah payah untuk mencari rezeki bagi keluarganya, hal
tersebut sangat kontras dengan para orang tua lainnya yang pada usia lanjut
sudah beristirahat bersama anak cucunya.
Kesejahteraan masyarakat usia
lanjut harus kita perhatikan bersama baik dari masyarakat maupun pemerintah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk masalah ini adalah solusi jangka pendek
seperti memberikan bantuan dana kepada mereka setiap bulan untuk memenuhi
kebutuhan pokok dan solusi jangka panjang seperti memberikian edukasi wirausaha
kepada masyarakat usia produktif agar di usia lanjut mereka masih mempunyai
sumber pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar